SEJARAH GEDUNG JUANG TAMBUN, BEKASI TIMUR
Gedung Juang Tambun adalah sebuah situs sejarah yang terletak di kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Sebelum Revolusi Nasional, bangunan ini bernama Landhuis Tamboen atau Gedung Tinggi, dan merupakan pusat tanah partikelir milik keluarga Khouw van Tamboen.[1][2] Gedung Juang Tambun dan stasiun Tambun yang telah dihancurkan yang terletak di belakang gedung ini, dua-duanya bergaya Art Deco dan merupakan satu kesatuan sejarah tidak terpisahkan.
Gedung Juang Tambun dibangun dengan dua tahap oleh seorang baba bangsawan dan tuan tanah, Khouw Tjeng Kie, Luitenant der Chinezen. Ia mempunyai dua saudara laki-laki, Luitenant Khouw Tjeng Tjoan dan Luitenant Khouw Tjeng Po. Ayah mereka adalah seorang pachter dan tuan tanah bernama Khouw Tian Sek.[3]
Gedung Juang Tambun dibangun dengan dua tahap oleh seorang baba bangsawan dan tuan tanah, Khouw Tjeng Kie, Luitenant der Chinezen. Ia mempunyai dua saudara laki-laki, Luitenant Khouw Tjeng Tjoan dan Luitenant Khouw Tjeng Po. Ayah mereka adalah seorang pachter dan tuan tanah bernama Khouw Tian Sek.[3]
Setelah kematian Luitenant Khouw Tjeng
Kie, kepengurusan baik tanah partikelir maupun Landhuis Tamboen jatuh ke tangan
putra sang Luitenant, yaitu Khouw Oen Hoei. Ia adalah adik O. G. Khouw yang
dimakamkan di mausoleum tersohor dan mewah di Petamburan.
Sepupu mereka yang paling terkemuka pada era kolonial adalah Khouw Kim An,
Majoor der Chinezen terakhir di Batavia,
yang adalah putra paman mereka, Luitenant Khouw Tjeng Tjoan.[3]
Tahap pertama pembangunan mulai pada
tahun 1906,
dan selesai pada tahun 1910.
Kemudian tahap ke-dua pada tahun 1925. Pada awalnya,
halaman depan Gedung Juang Tambun yang terlihat dari jalan Hasanudin ini banyak
ditanami oleh pohon mangga yang pada masa itu tidak begitu dikenal di kalangan
masyarakat wilayah Tambun dan Bekasi.[4]
Landhuis dan tanah partikelir Tamboen
disita dari keluarga Khouw van Tamboen pada tahun 1942 di tengah penjajahan
Jepang. Pada saat perang kemerdekaan melawan Belanda,
Gedung Juang yang pada saat itu dikenal dengan nama Gedung Tinggi dijadikan
tempat pertahanan oleh para pejuang kemerdekaan yang itu berpusat di wilayah
Tambun dan Cibarusah.
Gedung juang Tambun ini berlokasi hanya
beberapa kilometer dari perbatasan wilayah terluar Batavia yaitu
wilayah Sasak Jarang yang kini menjadi wilayah perbatasan antara kecamatan Bekasi Timur, kota Bekasi dengan kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Akibat pertahanan Belanda di wilayah Bekasi sering diserang, maka Belanda sering
meninggalkan tempat pertahanannya di wilayah Bekasi dan menarik diri untuk
memperkuat wilayah pertahanannya di Klender,
yang kemudian menjadi batas antara kota Bekasi denganJakarta Timur.
Gedung ini juga menjadi tempat
perundingan pertukaran tawanan antara Belanda dengan para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Pejuang kemerdekaan Indonesia dipulangkan oleh Belanda ke wilayah Bekasi dan
tentara Belanda dipulangkan ke Batavia melaluiStasiun Tambun yang
lintasan relnya tepat berada dibelakang gedung ini.
Berikut adalah foto saya dan teman - teman yang mengunjungi gedung tersebut.
Comments
Post a Comment